Bagi anda yang masih "wondering" tentang Aplikasi Database Warga, berikut ini beberapa penjelasannya:

  • Aplikasi Database Warga (dbWarga) adalah aplikasi untuk menyimpan data warga di lingkungan RT, hampir sama dengan file Excel yang digunakan beberapa pengurus RT untuk menyimpan data warganya secara elektronik/digital.
  • Beda dengan file Excel antara lain: dbWarga menggunakan Access, yang memang untuk menyimpan dan mengelola data. Karena menggunakan Access, maka kita bisa membuat program aplikasi yang berjalan otomatis. Pemakai tinggal memasukkan data di "tempatnya" tanpa perlu repot membuat table dan sebagainya.

 

Apakah dbWarga ONLINE?

Tidak. File database berada di folder program (local), tidak bisa diakses oleh orang lain kecuali diberikan.

 

Apakah Aman (Secure) ?

Aman dalam arti tidak rusak/hilang: file databasenya adalah file digital, mungkin saja bisa rusak atau hilang (terhapus), sama seperti file komputer lainnya. Untuk itu perlu dilakukan backup, yang dilakukan sendiri oleh pemiliknya (pemakai program).

Aman (secure) dalam arti tidak bisa diakses oleh orang lain: jika file database "jatuh" ke tangan orang lain, maka orang tersebut bisa membuka file databasenya (menggunakan program dbWarga).

File database bisa dibuka (ditampilkan isinya / data warga) dengan program dbWarga (yang bisa didownload bebas), karena tidak ada proteksi pada sisi aplikasi. Namun demikian, file database tidak bisa dibuka secara langsung, karena sudah ada skema proteksinya, walaupun masih rentan terhadap beberapa orang yang ahli (tidak semua orang bisa).

Oleh karena itu HENDAKNYA file DATA tidak diberikan kepada sembarang orang (sama seperti file Excel).

 

Bukankah ada wacana data dari RT-RT digabung menjadi data per RW?

Ya. Tetapi ini atas persetujuan pemilik data, yaitu Pengurus RT. Kalau tidak disepakati dan filenya tidak diberikan, data tidak bisa digabungkan.

ProgramRW (yaitu aplikasi yang akan menggabungkan data) akan mengimport data warga dari file DATA yang dimiliki oleh RT (ProgramRT). Pada ProgramRW, data tidak bisa ditambah atau diedit (bisa dihapus). UPDATE data harus dilakukan melalui ProgramRT, lalu file DATA RT diimport kembali agar data di ProgramRW terupdate.

Pada ProgramRW, data No. KK dan NIK tidak visible (tidak bisa dilihat).

 

Lalu data RW bisa digabungkan menjadi data per Desa / Kelurahan?

Ya. Prosesnya melalui import data oleh aplikasi InfoDESA, dan ini atas kesepakatan dan persetujuan pihak RW. Pihak RW yang memberikan file DATA RW ke Desa/Kelurahan. Semua proses dilakukan secara offline, tidak melalui jaringan.

Pada InfoDESA, data No. KK, NIK, dan Tanggal Lahir tidak visible (tidak bisa dilihat). Data Tanggal Lahir diubah menjadi Umur.

Tampilan InfoDESA juga hanya menampilkan jumlah warga. Petugas (admin) yang diberikan hak akses bisa menampilkan detail data warga. Aplikasi InfoDESA sudah dilengkapi proteksi di sisi aplikasi, sehingga tidak semua orang bisa melihat data warga.

 

Apakah Database Warga ini tidak overlap dengan SIMDUK / SIAK dari Pemerintah?

Tidak. Database Warga menyimpan data warga yang REAL tinggal di lingkungan RT, BUKAN data berdasarkan alamat KTP. Jadi informasi di ProgramRT, ProgramRW, dan InfoDESA adalah informasi warga yang REAL, bukan yang resmi.

Di samping itu, data dalam SIMDUK / SIAK tidak bisa diakses oleh Desa (sebagian kelurahan mungkin bisa), sehingga Desa tidak mengetahui dengan pasti jumlah warga yang tinggal di wilayahnya.

Update data tetap dilakukan dari pihak RT, karena pihak RT lah yang lebih mengetahui tentang warga yang tinggal di lingkungannya. Update ke RW dan Desa/Kelurahan dapat dilakukan secara periodik, misalnya setiap bulan (tergantung kesepakatan RT-RW-Desa/Kelurahan).


Apakah data per Desa/Kelurahan bisa digabung menjadi data per Kecamatan?

Tidak. Pihak Kecamatan sudah bisa mengakses data penduduk dari SIMDUK/SIAK. Di samping itu sudah kurang relevan pihak Kecamatan "membedakan" data warga yang RESMI dan yang REAL. Jika ingin mengetahui jumlah warga yang REAL pun bisa meminta dari pihak Desa/Kelurahan. Keperluannya hanya data JUMLAH.